1. Pengertian
Metode pembelajaran kooperatif STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawannya dari Universitas John Hopkin. Menurut Nurhadi (2004:65) pembelajaran kooperatif STAD ini dipandang sebagai metode paling sederhana dan paling langsung dalam pembelajaran kooperatif. Sebagai salah satu metode pembelajaran kooperartif metode STAD lebih menekankan pada berbagai ciri pengajaran langsung yaitu siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk berlatih menyelesaikan masalah. Siswa bekerja dalam situasi yang didorong dan dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas sehingga melalui pembelajaran kooperatif STAD ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan seluruh siswa dalam proses pembelajaran.
2. Langkah langkah
Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
a) Penyajian kelas.
b) Belajar kelompok.
c) Kuis.
d) Skor Perkembangan.
e) Penghargaan kelompok.
Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe StudentTeams Achievement Division (STAD).
1. Penyajian kelas
Berupa penyampaian materi secara klasikal oleh guru tentang materi yang akan dipelajari oleh siswa. Selanjutnya siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang akan diberikan guru.
Berupa penyampaian materi secara klasikal oleh guru tentang materi yang akan dipelajari oleh siswa. Selanjutnya siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang akan diberikan guru.
2. Belajar kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari atas 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan kemampuan akademik dan jenis kelamin. Adapun fungsi dari pengelompokkan ini yaitu untuk mendorong adanya kerja sama kelompok dalam mempelajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Setiap kelompok terdiri dari atas 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan kemampuan akademik dan jenis kelamin. Adapun fungsi dari pengelompokkan ini yaitu untuk mendorong adanya kerja sama kelompok dalam mempelajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
3. Kuis atau Tes
Setelah belajar kelompok diadakan kuis atau tes untuk mengukur kemajuan belajar siswa terhadap materi yang baru saja dipelajari. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperbolehkan bekerja sama. Skor kuis digunakan untuk melihat perkembangan kemajuan belajar siswa.
Setelah belajar kelompok diadakan kuis atau tes untuk mengukur kemajuan belajar siswa terhadap materi yang baru saja dipelajari. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperbolehkan bekerja sama. Skor kuis digunakan untuk melihat perkembangan kemajuan belajar siswa.
4. Skor kemajuan individu
Skor kemajuan siswa dapat diperoleh dengan membandingkan skor tes formatif dengan skor awal. Skor awal diperoleh dari skor tes paling akhir yang dimiliki siswa. Skor tes yang diperoleh setelah diadakan pembelajaran kooperatif STAD dihitung sebagai skor kemajuan siswa.
Skor kemajuan siswa dapat diperoleh dengan membandingkan skor tes formatif dengan skor awal. Skor awal diperoleh dari skor tes paling akhir yang dimiliki siswa. Skor tes yang diperoleh setelah diadakan pembelajaran kooperatif STAD dihitung sebagai skor kemajuan siswa.
5. Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok yang diberikan dapat berupa hadiah atau predikat seperti: super team, great team atau menggunakan kata-kata khusus seperti: Bintang Biologi, Kelompok Mendel, Pakar Biologi dan sebagainya.
Penghargaan kelompok yang diberikan dapat berupa hadiah atau predikat seperti: super team, great team atau menggunakan kata-kata khusus seperti: Bintang Biologi, Kelompok Mendel, Pakar Biologi dan sebagainya.
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode STAD sebagai berikut:
- Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.
- Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa.
- Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.
- Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya.
- Hasil tes atau kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untukmembentuk skor kelompok.
- Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.
Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.
3. Kelebihan
Pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) diantaranya sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
4. Kekurangan
Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan, menurut Dess (1991:411) diantaranya sebagai berikut:
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
3. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
0 komentar: