Pengertian TAI
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Terjemahan bebas dari TAI adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karaktristik bahwa (Driver,1980) tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru adalah negoisasi dan bukan imposisi-intruksi.
Sintak BidaK menurut Slavin (1985) adalah: (1) buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupak modul, (2) siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai (3) anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi, (4)) penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.
Menurut (Slavin, 1995 : 101-104) model pembelajaran TAI memiliki 8 komponen yaitu :
1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 – 5 siswa.
2. Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata – rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
3. Curriculu Materials yaitu siswa bekerja secara individu tentang materi kurikulum.
4. Team Study yaitu tahapan tindakan belajaryang harus dilaksanakan oleh guru dan kelompok pada siswa yang membutuhkan bantuan.
5. Team Scores and Team Recognition yaitu pemberian skor atau penghargaan terhadap hasil kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas.
6. Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat oleh guru sebelum pemberian tugas.
7. Fact Test yaitu pelaksanaan tes kecil berdasarkan fakta yangt diperoleh siswa.
8. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
B. Langkah – langkah Pembelajaran TAI
1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
2. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan
skor dasar atau skor awal.
skor dasar atau skor awal.
3. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan gender.
4. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
5. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
6. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
7. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).
C. Kelebihan TAI
1. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyesaikan masalah.
2. Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok.
3. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dalam keterampilannya.
4. Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah.
5. Menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih efektif.
D. Kelemahan TAI
1. Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai.
2. Tidak ada persaingan antar kelompok.
3. Tidak semua materi dapat diterapkan pada metode ini.
4. Membutuhkan pengelola kelas yang baik.
5. Memungkinkna adanya anggota kelompok yang pasif.